Bentrokan
Semula ku tak tahu
Engkau juga kan ingin memilikinya
Bukankah ku lebih dulu
Bila engkau temanku
Sebaiknya tak mengganggu
Itu Punyaku
Bukan punyamu
Tanah milikku
Bukan milikmu
Pergilah kamu
Jangan kau ganggu
Biarkan aku Mengeksekusinya
Lagu yang pantas
Eksekusi tanah di Jalan Pandang Raya, Kelurahan Pandang, Makassar, Sulawesi Utara, siang ini berakhir ricuh. Ratusan warga mengamuk dan melempari petugas dengan bom molotov, Selasa23 Februari 2010.
Pantauan VIVAnews, di lapangan petugas yang mulai terdesak dengan aksi warga, menembaki warga dengan tembakan gas air mata, dan mengakibatkan sejumlah warga pingsan terkena gas air mata.
Bahkan seorang wartawan dari harian Jurnal Nasional, Djarot Hertasmin dikabarkan pingsan karena terkena tembakan gas air mata oleh petugas Brimob.
Upaya tersebut dilakukan agar warga yang mencoba menghadang eksekusi tidak semakin nekad. Bahkan warga terlihat dibantu oleh sejumlah LSM dan juga mahasiswa dari berbagai kampus.
Sebelumnya, warga menolak karena lahan seluas 4.900 meter persegi itu bersengketa dan salah alamat. Terlebih, ada perbedaan persil di surat eksekusi oleh PN Makassar.
Seperti diketahui, sengketa tanah ini terjadi antara warga Pandang-pandang yang terdiri dari 15 kepala keluarga dengan Gomanwisan seorang pengusaha yang tinggal di Palu, Sulteng.
Sengketa terjadi sejak tahun 1998, namun prosesnya lama karena PN Makassar selalu menolak kasasi Gomanwisman.
Perang Sampit
Masyarakat Dayak adalah masyarakat tradisional yang memegang teguh harkat dan harga diri. Sejak "peradaban" masuk ke dalam kehidupan mereka, budaya "kekerasan" yang dahulu secara turun-temurun mulai ditinggalkan.
Gambaran kasar tentang orang dayak secara umum, Orang Dayak adalah masyarakat tradisional dan mempunyai sifat pemalu terhadap
pendatang. Tidak jarang saya jumpai masyarakat Dayak yang lari bersembunyi dan hanya berani mengintip dari balik papan dinding rumahnya bila melihat orang asing datang mendekat.
Namun, masyarakat Dayak mempunyai sistem kekerabatan dan persatuan yang kuat antar masyarakat Dayak di seluruh pulau Kalimantan (termasuk Dayak di wilayah Malaysia).
Kenapa orang Dayak jadi beringas terhadap etnis Madura..?????
Banyak sebab yang membuat mereka seakan melupakan asazi manusia, baik sebab langsung maupun tidak langsung.
Masyarakat Dayak di Sampit seperti selalu "terdesak" dan selalu mengalah dan memang mereka lebih suka memilih mengalah.
Dari kasus pelarangan menambang intan di atas "tanah adat" mereka sendiri karena dituduh tidak memiliki izin penambangan, sampai kampung mereka harus berkali-kali berpindah karena harus mengalah dari para penebang kayu yang terus mendesak mereka makin ke dalam hutan. Sayangnya, kondisi ini diperburuk lagi oleh ketidakadilan hukum yang seakan tidak mampu menjerat pelanggar hukum yang menempatkan masyarakat Dayak menjadi korban kasus tersebut. Tidak sedikit kasus pembunuhan orang dayak (sebagian besar
disebabkan oleh aksi premanisme Dayak-Madura) yang merugikan masyarakat Dayak karena tersangka (kebetulan orang Madura) tidak bisa ditangkap oleh aparat yang "katanya" penegak hukum.
Dalam keseharian Masyarakat Dayak, kehidupan mereka ternyata jauh dari anggapan kita yang mengira bahwa mereka itu beringas. Mereka ternyata sangat pemalu, menerima para pendatang, dan tetap menjaga keutuhan masyarakatnya baik religi dan ritual mereka. Mereka tidak pernah mengganggu para penebang kayu yang mendesak mereka untuk terus mengalah. Mereka tidak pernah
menentang anggota masyarakatnya yang ingin masuk agama yang dibawa oleh orang-orang pendatang. Mereka dengan ringan-tangan membantu masyarakat sekitarnya. Mereka tidak pernah membawa mandau, sumpit, ataupun panah ke dalam kota Sampit untuk "petantang-petenteng".
Etnis madura yang juga punya latar belakang budaya "kekerasan" ternyata menurut masyarakat Dayak dianggap tidak mampu untuk beradaptasi (mengingat mereka sebagai "pendatang"). Sering terjadi kasus pelanggaran "tanah larangan" orang Dayak oleh penebang kayu yang kebetulan didominasi oleh orang Madura. Hal inilah yang menjadi salah satu pemicu "perang antar etnis Dayak-Madura".
Dayak dikenal berilmu tinggi hingga bisa membedakan suku Madura dengan suku-suku lainnya, yang jelas suku-suku lainnya luput dari "serangan beringas" orang Dayak.
Banyak yang mengaitkan peristiwa-peristiwa aneh selama "perang" tersebut dengan kepercayaan animisme Dayak (Kaharingan). Banyak
bukan saja masyarakat dayak Sampit yang berada di sana, tetapi juga ada 5 suku besar Dayak lainnya dari beberapa propinsi di pulau Kalimantan . Bayangkan, masyarakat Dayak yang sebelumnya bukan masyarakat mayoritas di sana, saat terjadi "perang" jumlah mereka berlipat ganda.
Dari riwayat budaya Dayak, kalau 6 suku tersebut sudah berkumpul, berarti
PERANG BESAR...!!
Pengungsian besar-besaran masyarakat suku lain (selain Dayak dan Madura) hanya dikarenakan rasa ngeri melihat "perang" dan lumpuhnya perekonomian
Sampit.
(Dayak) tidak menyerang orang (madura) yang sempat bersembunyi di dalam Masjid atau Gereja.
meski pada intinya suku Madura seperti sangat merasa berkuasa di sana..dan sempat ingin mengganti nama menjadi Sampang 2 (salah satu kota besar di Madura)
Korupsi Angoota Dewan
Mau tau gak mafia di senayan
Kerjanya tukang buat peraturan
Bikin UUD ujung-ujungnya duit
Bertambah panjangnya daftar anggota DPR yang ditangkap KPK dengan dugaan suap dan penyimpangan dana memberikan tamparan serius bagi lembaga wakil rakyat itu. Hal ini juga memunculkan tanda tanya, celah apa yang dimiliki anggota Dewan sehingga bisa bermain-main dengan posisinya yang selalu dikatakan terhormat itu.
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) Mahfud Sidik mengatakan, solusi atas persoalan ini tidak sederhana. Harus membongkar akar masalahnya, di hulu dan hilirnya. Seperti apa?
Dalam diskusi di Press Room Gedung DPR, Jumat (4/7), Mahfud membeberkan 4 akar yang memungkinkan tumbuh suburnya praktik korupsi di DPR. Pertama, berawal dari proses rekruitmen kader yang dilakukan partai politik.
"Saya melihat di salah satu televisi swasta ada seorang anggota DPR yang secara terbuka membeberkan fakta bahwa pada pemilu tahun 2004 dia mengeluarkan dana Rp 2 miliar untuk menjadi anggota DPR. Untuk tahun 2009, dia menyiapkan Rp 4 miliar untuk dana kampanye. Jadi, memang banyak pos-pos yang harus dilalui. High cost procedure ini menjadi pintu awal praktik korupsi," kata Mahfud.
Hal kedua yang disebutkan Mahfud, persoalan pendanaan partai politik. Tidak diperbolehkannya parpol membangun unit usaha menyebabkan parpol mengandalkan sumbangan anggota dan pihak lainnya untuk membiayai partai. Padahal, menurut dia, pembiayaan parpol bukanlah sedikit.
Ketiga, kuatnya kewenangan DPR di bidang budgeting. Kewenangan yang kuat ini membuka peluang korupsi dan kolusi. "Dan terakhir, mekanisme kontrol. Sehebat-hebatnya Badan Kehormatan (BK) DPR, dia enggak akan tega 'makan' teman sendiri," kata Mahfud.
Anggota DPR lainnya, Eva Sundari, berpendapat, persoalan krusial anggota Dewan adalah beragamnya pemahaman soal etika. Pada tataran intelektual dan wawasan tak ada masalah. Namun, ketika masuk dalam tataran etika secara operasional muncul pendapat yang berbeda-beda. "Pemahaman tentang ethic yang kurang. Kalau etikanya dioperasionalisasikan, nah kacau itu. Misalnya, menerima hadiah boleh apa enggak. Itu pendapatnya beda-beda, ada yang bilang boleh, ada yang bilang tidak. Macam-macam pendapatnya, kemudian main angka. Kalau 500 juta tidak boleh, di bawah itu boleh. Kacau kalau sudah bicara di tingkatan operasionalisasi etika," ujar Eva.
Oleh karena itu, menurut dia, perlunya dikuatkan fungsi Badan Kehormatan (BK) DPR untuk membenahi perilaku anggota Dewan.
SBY Stres Menghadapi Paripurna DPR RI
Presiden mengutus dua staf khusus presiden, yakni Andi Arief (bidang bencana alam) dan Velix Wanggai (bidang otonomi daerah) menemui elite parpol dan tokoh nasional. Pengerahan staf Istana untuk melakukan lobi politik memperlihatkan ketidakpercayaan SBY kepada Partai Demokrat sekaligus kepanikan.
''Pengerahan staf khusus menunjukkan gagalnya Partai Demokrat melakukan lobi mengamankan angket Century. Pengerahan itu menunjukkan SBY akan all out (habis-habisan) menjinakkan partai-partai yang kritis dalam Pansus Century,'' kata peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi di Jakarta, kemarin.
SBY memang harus turun tangan. Pendapat akhir fraksi-fraksi dalam rapat pleno pansus pada Selasa (23/2) hingga Rabu (24/2) memperlihatkan kekalahan koalisi. Padahal dari 9 fraksi di DPR, 6 fraksi tergabung dalam koalisi dengan suara lebih dari 75%.
Namun, dua anggota koalisi--Golkar dan PKS--berbeda dengan Demokrat sebagai lokomotif koalisi. Golkar dan PKS bersama PDIP dan Hanura jelas-jelas menyebut nama Boediono dan Sri Mulyani sebagai penanggung jawab kebijakan bailout sebesar Rp6,7 triliun ke Bank Century. Karena itu, keduanya harus diproses secara hukum.
Kemarin, kedua staf khusus itu meneruskan gerilya dengan menemui Amien Rais dan segera menyusul Jusuf Kalla dan Hilmi Aminuddin, Ketua Majelis Syuro PKS. Pertemuan dengan Amien berlangsung di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, saat Amien bersiap kembali ke Yogyakarta. Sebelumnya Andi dan Velix, baik bersama maupun sendiri-sendiri, telah bertemu dengan Pramono Anung, Akbar Tandjung, Priyo Budi Santoso, dan Syafii Maarif.
Kepada wartawan di Yogyakarta, Amien mengakui pertemuannya dengan staf khusus SBY. Ia berpesan kepada SBY agar bisa mengambil keputusan yang bijak, tegas, dan pas meski hal itu diakui tidak mudah.
Dalam pertemuan tersebut tidak ada permintaan agar PAN mengubah sikap. Menurut Amien, suara PAN sudah sama dengan partai lain. Yang beda hanya penyebutan nama. ''Yang menyebut nama dan tidak, arahnya kan sama.''
Di Jakarta, Andi dan Velix menggelar konferensi pers. Diakui pertemuan dengan Amien membahas soal skandal Century. Pertemuan itu, seperti juga pertemuan dengan tokoh lain, untuk memberikan informasi pembanding.
Namun, Andi membantah pertemuan dengan tokoh-tokoh itu sebagai tawar-menawar politik pada Rapat Paripurna DPR nanti.
Golkar, PKS Mubazir
Dalam lobi politik, SBY menjadikan Golkar sebagai sasaran karena partai tersebut berpotensi balik badan. Menurut Muhtadi, jika kubu Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie solid, bukan tidak mungkin faksi Akbar Tandjung dan Agung Laksono membelot ke SBY. Apalagi SBY optimistis menang jika dilakukan voting karena sudah berhasil menggaet Gerindra.
''Jika Gerindra tergaet, kekuatan SBY di paripurna sekitar 51%. Cukup untuk menang voting. Artinya, soliditas Golkar dan PKS jadi mubazir,'' katanya memberi prediksi.
Di sisi lain, hubungan Demokrat dengan PKS rupanya sudah patah arang. Rencana pertemuan koalisi tidak lagi melibatkan PKS. PKS tidak diundang mengikuti pertemuan yang berlangsung di kediaman Syarief Hasan, Menteri Koperasi yang juga pengurus teras Demokrat, malam ini.
Sekjen PKS Anis Matta membenarkan pihaknya tidak diundang dalam pertemuan koalisi yang diinisiasi Demokrat. "Belum ada pemberitahuan," ujar Anis di Jakarta, kemarin.
Anis merasa tidak masalah jika PKS tidak diundang dalam pertemuan koalisi. Pasalnya, PKS memegang prinsip bahwa keputusan politik hanya ditetapkan SBY dan Hilmi Aminuddin. (AU/MP/Rin/*/DM/X-6)
Rapat paripurna BANK CENTURY
Aku nggak mau menderita lagi
Kalau ingkari janji
Aku nggak mau kebawa emosi
Jangan biarkan aku sakit hati
Karna ingkari janji
Cinta dan kepercayaan yang kuberikan
Jangan sampai kamu sia-siakan
Dengan ingkari janji
Jangan-jangan kau bohongi aku lagi
Banyak bicara cuma basa basi
Coba ingkari janji
Semua yang kau inginkan slalu kuberi
Kulakukan walau sampai mati
Jangan ingkari janji
Bukan jadi kamu boleh sembarangan
Kamu sudah berjanji
Jangan ingkari janji
Mending Jangan berjanji
Perkelahian mencederai rapat paripurna DPR pada Selasa siang, ini terkait dilaporkannya kerja panitia khusus angket Century. Perkelahian dimulai karena pimpinan DPR tidak menerima usul beberapa fraksi yang mengingingkan diambilnya keputusan DPR mengenai pansus Century hari ini juga.
Ketua DPR Marzuki Alie secara sepihak malah menutup sidang paripurna meski masih banyak saling interupsi, antara yang menginginkan paripurna dilakukan dalam dua hari, atau dalam satu hari saja.
Anggota satuan Pengamanan Dalam segera bergegas mengamankan meja pimpinan, karena salah satu anggota dewan maju ke meja pimpinan berusaha mengambil palu pimpinan.
Sementara itu anggota pansus asal FPG Bambang Soesatyo membanting berkas dokumen ke mejanya yang membuat suasan bertambah gaduh.
Saat ini, masing-masing fraksi mengumpulkan anggotanya di masing-masing ruangan terpisah.
Dikabarkan selagi di dalam terjadi keributan, di depan gerbang MPR/DPR juga terjadi keributan antar pengunjuk rasa dan pihak keamanan.
Kapal Perang Amerika Serikat
Empat Kapal Perang AL AS digolongkan "kapal perang kelas dua," kapal ini lebih kecil dan ringan dibandingkan kapal perang biasa, bertujuan untuk menghemat biaya; tetapi Perwira Angkatan laut tidak menyukainya dan cenderung untuk mengeluarkan dana sekaligus menghemat biaya dengan membuat kapal perang terbaik. Dengan itu AL Amerika Serikat tidak pernah menyaingi atau menandingi jumlah dari Kapal Perang Inggris, tetapi memiliki kapal yang lebih bertenaga dan mampu menghadapi pertempuran yang lebih dahysat.
(n) menunjukkan kapal yang tidak pernah digunakan.
Kapal Perang Republik Indonesia
Kapal latih layar
# | Nama kapal | Lambung | Status | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1 | KRI Dewaruci | masih bertugas | ||
2 | KRI Arung Samudera | masih bertugas |
Fregat
Fregat kelas Ahmad Yani
# | Nama kapal | Lambung | Status | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1 | KRI Ahmad Yani | 351 | masih bertugas | Bekas HNLMS Van Speijk (F802), dibeli dari Belanda tahun 1986 |
2 | KRI Slamet Riyadi | 352 | masih bertugas | Bekas HNLMS Tjerk Hiddes (F804), dibeli dari Belanda tahun 1986 |
3 | KRI Yos Sudarso | 353 | masih bertugas | Bekas HNLMS Van Galen (F803), dibeli dari Belanda tahun 1987 |
4 | KRI Oswald Siahaan | 354 | masih bertugas | Bekas HNLMS Van Nes (F805), dibeli dari Belanda tahun 1986 |
5 | KRI Abdul Halim Perdanakusuma | 355 | masih bertugas | Bekas HNLMS Evertsen (F815), dibeli dari Belanda tahun 1989 |
6 | KRI Karel Satsuit Tubun | 356 | masih bertugas | Bekas HNLMS Isaac Sweers (F814), dibeli dari Belanda |
Fregat kelas Ki Hajar Dewantara
# | Nama kapal | Lambung | Status | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1 | KRI Ki Hajar Dewantara | 364 | masih bertugas | Fregat latih dibangun pada tahun 1981 di Uljanic SY, Split, Yugoslavia. |
Fregat kelas Fatahillah
# | Nama kapal | Lambung | Status | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1 | KRI Fatahillah | 361 | masih bertugas | Dibangun di Belanda pada tahun 1979. |
2 | KRI Malahayati | 362 | masih bertugas | Dibangun di Belanda pada tahun 1980. |
3 | KRI Nala | 363 | masih bertugas | Dibangun di Belanda pada tahun 1980. |
Korvet
Korvet kelas Sigma
# | Nama kapal | Lambung | Status | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1 | KRI Diponegoro | 365 | masih bertugas | Dibangun di Belanda dan bertugas sejak 2 Juli 2007. |
2 | KRI Hasanuddin | 366 | masih bertugas | Dibangun di Belanda dan bertugas sejak Januari 2008. |
3 | KRI Sultan Iskandar Muda | 367 | masih bertugas | Dibangun di Belanda, dan akan bertugas pada September 2008. |
4 | KRI Frans Kaisiepo | 368 | selesai dibangun | Dibangun di Belanda, dan diresmikan Juni 2009. |
Korvet kelas Parchim
Merupakan bagian dari pembelian 39 kapal ex-Jerman Timur oleh B.J. Habibie pada tahun 1990-an pada masa pemerintahan Presiden Suharto.
# | Nama kapal | Lambung | Status | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1 | KRI Kapitan Patimura | 371 | masih bertugas | Bekas Prenzlau (231), dibeli dari Jerman Timur. |
2 | KRI Cut Nyak Dien | 375 | masih bertugas | Bekas Lübz (221), dibeli dari Jerman Timur. |
3 | KRI Sultan Thaha Syaifuddin | 376 | masih bertugas | Bekas Bad Doberan (222), dibeli dari Jerman Timur. |
4 | KRI Memet Sastrawiria | 380 | masih bertugas | Bekas Bützow (244), dibeli dari Jerman Timur. |
5 | KRI Imam Bonjol | 383 | masih bertugas | Bekas Teterow (234), dibeli dari Jerman Timur. |
6 | KRI Pati Unus | 384 | masih bertugas | Bekas Ludwiglust (232), dibeli dari Jerman Timur. |
7 | KRI Teuku Umar | 385 | masih bertugas | Bekas Grevesmühlen (212), dibeli dari Jerman Timur. |
8 | KRI Silas Papare | 386 | masih bertugas | Bekas Gadebusch (211), dibeli dari Jerman Timur. |
9 | KRI Hasan Basri | 382 | masih bertugas | Bekas Güstrow (223), dibeli dari Jerman Timur. |
10 | KRI Untung Suropati | 872 | masih bertugas | Bekas Ribnitz-Damgarten (233), dibeli dari Jerman Timur. |
11 | KRI Nuku | 873 | masih bertugas | Bekas Waren (224), dibeli dari Jerman Timur. |
12 | KRI Lambung Mangkurat | 874 | masih bertugas | Bekas Angermünde (214), dibeli dari Jerman Timur. |
13 | KRI Sutanto | 877 | masih bertugas | Bekas Wismar (241), dibeli dari Jerman Timur tahun 1992. |
14 | KRI Sutedi Senoputra | 878 | masih bertugas | Bekas Parchim (242), dibeli dari Jerman Timur dan aktif sejak 1994. |
15 | KRI Wiratno | 879 | masih bertugas | Bekas Perleberg (243), dibeli dari Jerman Timur. |
16 | KRI Tjiptadi | 881 | masih bertugas | Bekas Bergen (213), dibeli dari Jerman Timur. |
Kapal selam
Kapal selam kelas Cakra
# | Nama kapal | Lambung | Status | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1 | KRI Cakra | 401 | masih bertugas | |
2 | KRI Nanggala | 402 | masih bertugas |
Kapal patroli
Kapal cepat rudal kelas Mandau
# | Nama kapal | Lambung | Status | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1 | KRI Mandau | 621 | masih bertugas | |
2 | KRI Rencong | 622 | masih bertugas | |
3 | KRI Badik | 623 | masih bertugas | |
4 | KRI Keris | 624 | masih bertugas |
Kapal patroli kelas Kakap FPB-57 Nav I
# | Nama kapal | Lambung | Status | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1 | KRI Kakap | 811 | masih bertugas | |
2 | KRI Kerapu | 812 | masih bertugas | |
3 | KRI Tongkol | 813 | masih bertugas | |
4 | KRI Barakuda | 814 | masih bertugas | ex-KRI Bervang |
Kapal patroli kelas Andau FPB-57 Nav II
# | Nama kapal | Lambung | Status | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1 | KRI Andau | 650 | masih bertugas | |
2 | KRI Singa | 651 | masih bertugas | |
3 | KRI Tongkak | 652 | masih bertugas | |
4 | KRI Ajak | 653 | masih bertugas |
Kapal patroli kelas Pandrong FPB-57 Nav IV
# | Nama kapal | Lambung | Status | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1 | KRI Pandrong | 801 | masih bertugas | |
2 | KRI Sura | 802 | masih bertugas |
Kapal patroli kelas Todak FPB-57 Nav V
# | Nama kapal | Lambung | Status | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1 | KRI Todak | 803 | masih bertugas | |
2 | KRI Hiu | 804 | masih bertugas | |
3 | KRI Layang | 805 | masih bertugas | |
4 | KRI Lemadang | 806 | masih bertugas | Diluncurkan pada 19 April 2002 |
Kapal cepat kelas Boa
# | Nama kapal | Lambung | Status | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1 | KRI Boa | 807 | masih bertugas | Buatan Fasharkan TNI AL Mentigi 2003 |
2 | KRI Welang | 808 | masih bertugas | Buatan Fasharkan TNI AL Mentigi 2003 |
3 | KRI Suluh Pari | 809 | masih bertugas | Buatan Fasharkan TNI AL Mentigi 2004 |
4 | KRI Katon | 810 | masih bertugas | Buatan Fasharkan TNI AL Mentigi 2004 |
5 | KRI Sanca | 815 | masih bertugas | |
6 | KRI Warakas | 816 | masih bertugas | |
7 | KRI Panana | 817 | masih bertugas | |
8 | KRI Kalakas | 818 | masih bertugas | |
9 | KRI Tedong Naga | 819 | masih bertugas |
Kapal patroli cepat kelas Kobra
# | Nama kapal | Lambung | Status | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1 | KRI Kobra | 867 | masih bertugas | |
2 | KRI Anakonda | 868 | masih bertugas | |
3 | KRI Patola | 869 | masih bertugas | |
4 | KRI Taliwangsa | 870 | masih bertugas | |
5 | KRI Kalagian | masih bertugas |
Kapal patroli kelas PC-37 Kelas Viper
# | Nama kapal | Lambung | Status | Buatan | Tahun | Bertugas sejak |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | KRI Viper | 820 | masih bertugas | Fasharkan TNI AL Jakarta | 19 Oktober 2006. | |
2 | KRI Piton | 821 | masih bertugas | Fasharkan TNI AL Mentigi | 2005 | 19 Oktober 2006. |
3 | KRI Weling | 822 | masih bertugas | Fasharkan TNI AL Mentigi | 2005 | 19 Oktober 2006. |
4 | KRI Matacora | 823 | masih bertugas | Fasharkan TNI AL Mentigi | 2006 | 14 Maret 2008. |
5 | KRI Tedung Selar | 824 | masih bertugas | Fasharkan TNI AL Jakarta | 14 Maret 2008. | |
6 | KRI Boiga | 825 | masih bertugas | Fasharkan TNI AL Manokwari | 1 Agustus 2007. |
Kapal patroli kelas PC40
# | Nama kapal | Lambung | Status | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1 | KRI Krait | 827 | masih bertugas | Buatan Fasharkan TNI AL Mentigi 2008, dalam proses sea trial. |
2 | KRI Tarihu | 829 | proses pembuatan | Buatan Fasharkan TNI AL Jakarta, masuk dinas sekitar tahun 2009. |
3 | KRI Alkura | 830 | proses pembuatan | Buatan Fasharkan TNI AL Mentigi, masuk dinas sekitar tahun 2009. |
4 | KRI Birang | 831 | Buatan Fasharkan TNI AL Mentigi, masuk dinas pada Februari 2010. | |
5 | KRI Mulga | 832 | Buatan Fasharkan TNI AL Mentigi, masuk dinas Februari 2010. |
Kapal patroli kelas Sibarau
# | Nama kapal | Lambung | Status | Dibeli dari | Tanggal | Nama sebelumnya | |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | KRI Sibarau | 847 | masih bertugas | Australia | 16 November 1973 | HMAS Bandolier (P 95) | |
2 | KRI Siliman | 848 | masih bertugas | Australia | 21 Mei 1974 | HMAS Archer (P 86) | |
3 | KRI Sigalu | 857 | masih bertugas | Australia | 22 April 1983 | HMAS Barricade (P 98) | |
4 | KRI Silea | 858 | masih bertugas | Australia | 6 Mei 1983 | HMAS Acute (P 81) | |
5 | KRI Siribua | 859 | masih bertugas | Australia | 12 September 1983 | HMAS Bombard (P 99) | |
6 | KRI Waigeo | 861 | masih bertugas | ||||
7 | KRI Siada | 862 | masih bertugas | Australia | 22 Februari 1985 | HMAS Barbette (P 97) | |
8 | KRI Sikuda | 863 | masih bertugas | Australia | 21 Februari 1985 | HMAS Attack (P 90) | |
9 | KRI Sigurot | 864 | masih bertugas | Australia | 18 Oktober 1985 | HMAS Assail (P 89) |
Kapal patroli
# | Nama kapal | Lambung | Status | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1 | KRI Cucut | 866 | masih bertugas | ex-RSS Jupiter |
Kapal penyapu ranjau
T-43 (Project 244) class (MSO)
# | Nama kapal | Lambung | Status | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1 | KRI Pulau Rani | 701 | masih bertugas | |
2 | KRI Pulau Ratewo | 702 | tenggelam | Tenggelam pada 19 Mei 2000, di perairan Gresik. |
[sunting] Pulau Rengat (Tripartite) class (MHSC)
# | Nama kapal | Lambung | Status | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1 | KRI Pulau Rengat | 711 | masih bertugas | |
2 | KRI Pulau Rupat | 712 | masih bertugas |
Penyapu ranjau kelas Kondor
Merupakan bagian dari pembelian 39 kapal ex-Jerman Timur oleh B.J. Habibie pada tahun 1990-an pada masa pemerintahan Presiden Suharto. Keunikan dari nama-nama kapal pada kelas ini terletak pada seluruh nama kapal yang menggunakan singkatan PR (Penyapu Ranjau), kecuali KRI Kelabang yang sebelumnya bernama KRI Pulau Rondo dan KRI Kala Hitam sebelumnya bernama KRI Pulau Raibu.
# | Nama kapal | Lambung | Status | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1 | KRI Pulau Rote | 721 | masih bertugas | ex-Jerman Timur Wolgast (811). Juga digunakan untuk survey hidro. |
2 | KRI Pulau Raas | 722 | masih bertugas | ex-Jerman Timur Hettstedt (353) |
3 | KRI Pulau Romang | 723 | masih bertugas | ex-Jerman Timur Pritzwalk (325). Juga digunakan untuk Survei Hidro Oseanografi. |
4 | KRI Pulau Rimau | 724 | masih bertugas | ex-Jerman Timur Bitterfeld (332) |
5 | KRI Kelabang | 826 | masih bertugas | ex-Jerman Timur Zerbst (335) sebelumnya juga bernama KRI Pulau Rondo |
6 | KRI Pulau Rusa | 726 | masih bertugas | ex-Jerman Timur Oranienburg (341) (gambar) |
7 | KRI Pulau Rangsang | 727 | masih bertugas | ex-Jerman Timur Jüterbog (342) |
8 | KRI Kala Hitam | 828 | masih bertugas | ex-Jerman Timur Sömmerda (311) |
9 | KRI Pulau Rempang | 729 | masih bertugas | ex-Jerman Timur Grimma (336). Juga digunakan untuk Survei Hidro Oseanografi. |
Kekuatan amfibi
Kapal angkut tank kelas Teluk Langsa
# | Nama kapal | Lambung | Status | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1 | KRI Teluk Langsa | 501 | masih bertugas | ex-USS Solano County (LST-1128) |
2 | 502 | pensiun | ex-USS LST-616 (Gambar) | |
3 | KRI Teluk Amboina | 503 | masih bertugas | |
4 | KRI Teluk Kau | 504 | masih bertugas | ex-USS LST-652 |
5 | KRI Teluk Tomini | 508 | masih bertugas | ex-USS Bledsoe County (LST-356) |
6 | KRI Teluk Ratai | 509 | masih bertugas | ex-USS LST-678, ex-USS Presque Isle (APB-44) |
7 | KRI Teluk Saleh | 510 | masih bertugas | ex-USS Clarke County (LST-601) |
8 | KRI Teluk Bone | 511 | masih bertugas | ex-USS Iredell County (LST-839) |
Tacoma type (LSTH)
# | Nama kapal | Lambung | Status | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1 | KRI Teluk Semangka | 512 | masih bertugas | |
2 | KRI Teluk Penyu | 513 | masih bertugas | |
3 | KRI Teluk Mandar | 514 | masih bertugas | |
4 | KRI Teluk Sampit | 515 | masih bertugas | |
5 | KRI Teluk Banten | 516 | masih bertugas | |
6 | KRI Teluk Ende | 517 | masih bertugas |
Kapal angkut tank kelas Frosch
Kelas Frosch I, Tipe 108 (LSM)
Merupakan bagian dari pembelian 39 kapal ex-Jerman Timur oleh B.J. Habibie pada tahun 1990-an pada masa pemerintahan Presiden Suharto.
# | Nama kapal | Lambung | Status | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1 | KRI Teluk Gilimanuk | 531 | masih bertugas | Bekas kapal Jerman Timur Hoyerswerda (611) |
2 | KRI Teluk Celukan Bawang | 532 | masih bertugas | Bekas kapal Jerman Timur Hagenow (632) |
3 | KRI Teluk Cendrawasih | 533 | masih bertugas | Bekas kapal Jerman Timur Frankfurt/Oder (613) |
4 | KRI Teluk Berau | 534 | masih bertugas | Bekas kapal Jerman Timur Eberswalde-Finow (634) |
5 | KRI Teluk Peleng | 535 | masih bertugas | Bekas kapal Jerman Timur Lübben (631) |
6 | KRI Teluk Sibolga | 536 | masih bertugas | Bekas kapal Jerman Timur Schwerin (612) |
7 | KRI Teluk Manado | 537 | masih bertugas | Bekas kapal Jerman Timur Neubrandenburg (633) |
8 | KRI Teluk Hading | 538 | masih bertugas | Bekas kapal Jerman Timur Cottbus (614) |
9 | KRI Teluk Parigi | 539 | masih bertugas | Bekas kapal Jerman Timur Anklam (635) |
10 | KRI Teluk Lampung | 540 | masih bertugas | Bekas kapal Jerman Timur Schwedt (636) |
11 | KRI Teluk Jakarta | 541 | masih bertugas | Bekas kapal Jerman Timur Eisenhüttenstadt (615) |
12 | KRI Teluk Sangkulirang | 542 | masih bertugas | Bekas kapal Jerman Timur Grimmen (616) |
Kelas Frosch II, Tipe 109 (AKL-ARL)
# | Nama kapal | Lambung | Status | Keterangan |
---|---|---|---|---|
13 | KRI Teluk Cirebon | 543 | masih bertugas | Bekas kapal Jerman Timur Nordperd (E171) |
14 | KRI Teluk Sabang | 542 | masih bertugas | Bekas kapal Jerman Timur Südperd (E172) |
Kapal multi-tugas (LPD/APCR)
# | Nama kapal | Lambung | Status | Keterangan | |
---|---|---|---|---|---|
1 | KRI DR Soeharso | 990 | masih bertugas | ex-KRI Tanjung Dalpele (972). Kapal bantu rumah sakit | |
2 | KRI Makassar | 590 | masih bertugas | ||
3 | KRI Surabaya | 591 | masih bertugas | ||
4 | KRI Banjarmasin | 592 | masih bertugas |
Kapal pendukung
Kapal komando (AGFH)
# | Nama kapal | Lambung | Status | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1 | KRI Multatuli | 561 | masih bertugas | Sebelumnya kapal survei yang kemudian menjadi kapal komando. |
Kapal tanker pantai kelas Khobi (AOTL)
# | Nama kapal | Lambung | Status | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1 | KRI Balikpapan | 901 | masih bertugas | |
2 | KRI Sambu | 902 | masih bertugas |
Tanker kelas Rover (AORLH)
# | Nama kapal | Lambung | Status | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1 | KRI Arun | 903 | masih bertugas | ex-RFA Green Rover (A268) |
Tanker kecil
# | Nama kapal | Lambung | Status | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1 | KRI Sungai Gerong | 906 | masih bertugas |
Replenishment tanker (AOTL)
# | Nama kapal | Lambung | Status | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1 | KRI Sorong | 911 | masih bertugas |
Kapal tunda
# | Nama kapal | Lambung | Status | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1 | KRI Rakata | 922 | masih bertugas | ex-USS Menominee (ATF-73) |
2 | KRI Soputan | 923 | masih bertugas | Ocean Cruiser class |
Kapal survey kelas Hecla (AGSH)
# | Nama kapal | Lambung | Status | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1 | KRI Dewa Kembar | 932 | masih bertugas | ex-HMS Hydra (A144), sebelumnya kapal survei milik Angkatan Laut Inggris |
Kapal pendukung (AKL)
# | Nama kapal | Lambung | Status | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1 | KRI Nusa Telu | 952 | masih bertugas | |
2 | KRI Teluk Mentawai | 959 | masih bertugas | ex-Telaud/Tisza class |
3 | KRI Karimata | 960 | masih bertugas | ex-Telaud/Tisza class |
4 | KRI Wagio | 961 | masih bertugas | ex-Telaud/Tisza class |
Kapal angkut pasukan (AP) eks-kapal penumpang
# | Nama kapal | Lambung | Status | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1 | KRI Tanjung Kambani | 971 | masih bertugas | ex-Dong Yang No. 6 |
2 | KRI Tanjung Oisina | 972 | masih bertugas | ex-MV Princess Irene |
3 | KRI Tanjung Nusanive | 973 | masih bertugas | ex-KM Kambuna |
4 | KRI Tanjung Fatagar | 974 | masih bertugas | ex-KM Rinjani |
Kapal angkut pasukan (AP) eks-kapal feri cepat
# | Nama kapal | Lambung | Status | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1 | KRI Karang Pilang | 981 | masih bertugas | ex-KFC Ambulu dari PT.ASDP Indonesia Ferri (Persero), 15 September 2005 |
2 | KRI Karang Tekok | 982 | masih bertugas | ex-KFC Mahakam; 7 April 2006 |
3 | KRI Karang Banteng | 983 | masih bertugas | ex-KFC Serayu; 7 April 2006 |
4 | 984 | ditenggelamkan dalam latihan | ex-KFC Cisadane; 7 April 2006. Sejak 27 Mei 2008 sudah berakhir masa tugasnya dan dijadikan sebagai sasaran pada latihan gabungan TNI. | |
5 | KRI Karang Unarang | 985 | masih bertugas | ex-KFC Barito; 7 April 2006 |